Jumat, 22 April 2011

Menulis dengan kata hati

Kehadiran hati ketika menulis sangat diperlukan. Jari ini senantiasa mengalirkan kata hati. Menulis tanpa menghadirkan hati, maknanya jari sibuk bekerja sendiri. Kata-kata yang tertulis tanpa kehadiran hati, akan hampa dirasa, tidak enak dibaca. Apapun itu bentuk tulisannya, hatilah sumber utamanya. 

Menulis dengan perasaan riang, gembira, hasilnya akan membuat orang menjadi gembira ketika membacanya. Menulis dengan penuh sentuhan hati, renungan, kesadaran, hasilnya akan lebih memberdayakan siapapun yang membacanya. Sebaliknya, menulis dengan perasan budreg, marah, tergesa-gesa, gelisah, berat, hasilnya orang yang membaca pun akan ikut bersama perasaaan dimana tulisan itu ditulis.


Tulisan yang membuat orang hampa tanpa makna, tentu akan banyak dijahui orang. Sebaliknya, tulisan yang memberdayakan pasti akan digandrungi banyak orang. Cobalah untuk menulis dan hadirkan hati, tulislah dengan kata hati, jangan biarkan jari sibuk sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar