Senin, 05 Desember 2011

Bukan Berarti Benci Sayang


            Salah satu buku yang menggungah hati saya untuk menulis kalimat demi kalimat dalam catatan ini adalah Bunda, Maafkan Aku. Sebuah buku inspiratif bagi saya untuk banyak menggali makna dalam hidup ini. Luar biasa, salah satu buku karya Ust. Burhan Sodiq yang senantiasa mengingatkan saya untuk selalu masuk dalam relung-relung hati orang yang ada disekitar saya. Dengan itu saya bisa memahami, mengerti dan menyikapi dengan sikap yang paling tepan untuk mereka.
Dalam buku itu disebutkan sebuah kisah yang sangat menggugah, kisah hati Alifia yang sakit dengan kata-kata bundanya. Meskipun bunda tak bermaksud untuk menyakiti, namun Alifia yang masih kecil itu tidak bisa dipaksaakan untuk menjadi anak yang dewasa. Rasa kecewa yang tergores kala itu sangat membekas dalam memori hatinya, hingga ia tumbuh menjadi besar dan rasa itu tetap ia ada. Akhibatnya, alifia selalu menghindar dari bundanya. Karena alifia khawatir kata-kata itu akan diucapkan lagi. Kesan pada anak kecil tidak bisa diremehkan begitu saja. Karena ia hadir saat ia dilukai. Meski terbuka peluang memberi maaf, namun susah bagi anak untuk membuka hatinya dan memaafkan orang yang menyakitinya. Apalagi luka hatinya itu terjadi saat ia masih di usia kanak-kanak. Sebagai orang yang selalu merasa dirinya banyak kesalahan, segeralah meminta maaf untuk kesalahan tersebut. Seluruh anak adam itu berbuat salah, namun sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang bertaubat dan meminta maaf. [arif] 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Begitulah ....

Arif Hidayat mengatakan...

Begitu apanya ? og...

Posting Komentar